Twitter
RSS

Lagi dan lagi, 3 Pulau Indonesia Dijual di Internet








privateislandonline.com
Jakarta - Tiga pulau yang masih berada dalam kawasan
Indonesia dijual lewat internet. Ketiga pulau itu adalah Pulau
Makaroni, Pulau Siloinak dan Pulau Kandui yang semuanya terletak di
Kepulauan Mentawai.

Penjualan 3 pulau itu diiklankan di situs privateislandonline.com
dengan judul 'Islands for Sale in Indonesia'. Dalam iklan di situs itu,
masing-masing pulau tersebut dijual dengan harga yang bervariasi. Pulau
Makaroni yang memiliki luas 14 hektar dihargau US$ 4 juta, Pulau
Silionak yang memiliki luas 24 hektar dibandrol US$ 1,6 juta dan Pulau
Kandui yang memiliki luas 26 hektar dihargai US$ 8 juta.

Iklan juga menampilkan peta Indonesia dan disertai foto keindahan pulau
tersebut. Pulau Makaroni misalnya, selain memiliki air laut yang
berwarna indah, beberapa bungalow juga sudah terbangun di sepanjang
pinggir pantai pulau tersebut.

Sementara Pulau silionak dan Pulau Kandui juga tidak kalah indahnya. Meski gambar kedua pulau
tersebut diambil dari kejauhan, tapi nampak keindahan yang terpancar
dari dua pulau yang sama-sama terletak di kepulauan Mentawai ini.

Selain menjual pulau-pulau milik Indonesia, situs privateislandonline.com juga
menjual beberapa pulau milik negara lain. Misalkan Pulau Rusukan Besar
milik Malaysia yang dijual seharga US$ 5 juta, Pulau Rangyai di
Thailand yang dijual seharga US$ 160 juta, dan dua pulau lagi yang
terletak di negara Bahama dan Tahiti.

Tak cuma itu, dalam situs tersebut juga menyediakan layanan pencarian pulau di dunia untuk
dibeli, lengkap dengan luas tanah serta harga yang dibanderol.

DiIndonesia pada 2007 lalu juga sempat heboh dengan dijualnya dua pulau
yakni Pulau Panjang dan Meriam Besar yang dijual oleh Karangasem
Property melalui situs www.karangasemproperty.com.

Pulau Panjang di Sumbawa, NTB tertulis seluas 33 hektar. Sedangkan Meriam Besar yang
juga berada di Sumbawa, NTB tertulis seluas 5 hektar. Setelah ramai
diberitakan, pemilik situs Karangasemproperty.com yang adalah warga
Belanda meminta maaf dan meralat pulau yang diiklankan bukan dijual
tapi dibuka untuk penanaman investasi.

sumber klik disini


Comments (0)

Posting Komentar